PERTEMUAN 11 (FOOTPRINTING)
FOOTPRINTING
Footprinting adalah langkah awal sebelum attacker melakukan penyerangan, yakni mengumpulkan informasi mengenai target, yang tujuannya adalah untuk merangkai apa yang ditemukan, sehingga mendapatkan gambaran yang jelas tentang sistem keamanan yang dimiliki target. Informasi/data yang ditampilkan dalam kegiatan ini, dapat berupa nama domain, nomor telepon, nama orang-orang yang terkait di dalamnya, lokasi dan informasi penting lainnya..
> Know Security Posture : mengetahui poster keamanan eksternal dari organisasi target.
> Reduce Focus Are : fokus penyerang pada alamat ip, jaringan, nama domain, lokasi dll.
> Identify Vulnerability : mengidentifikasi kerentanan dalam sistem target untuk memiliki ekspoitasi yang sesuai.
> Draw Network Map : untuk menggambar peta atau mengurangi infrastruktur jaringan organisasi target tentang lingkungan aktual yang akan mereka hancurkan.
Footprinting mengumpulkan seluruh informasi yang berguna mengenai target penyerangan. Pada fase ini dilakukan beberapa hal yaitu:
1. Mengumpulkan informasi dasar tentang target.
2. Menentukan sistem operasi yang digunakan, platform maupun web server yang dijalankan dll.
3. Dilakukan dengan teknik seperti WHOIS, DNS, jaringan dan organisasi query.
4. Cari kerentanan dan exploitasi untuk meluncurkan serangan.
Footprinting metodologi
1. Melalui search engine : search engine menyajikan informasi mengenai apapun yang kita cari melalui internet. Hasil yang diberikan merupakan keseluruhan informasi yang tersedia mengenai tagert yang ada di internet.
2. Untuk mendapatkan informasi lokasi : bisa juga mendapatkan lokasi dimana persisnya letak posisi perusahaan atau suatu organisasi berada. Beberapa website yang dapat menyediakan informasi yaitu google maps dll.
3. Untuk informasi perusahaan atau personal : selama proses mengumpulkan informasi, peretas juga mengumpulkan informasi mengenai organisasi atau perusahaan tempat target bekerja, seperti website perusahaan, domain email dan bahkan mencari URL yang bersifat rahasia
4. Melalui sosial media : untuk mendapatkan akses yang seharusnya tidak diperbolehkan ke dalam suatu sistem untuk melalukan penipuan, penyusupan, pencurian identitas, pengintaian, atau menghancurkan suatu ssitem atau jaringan. Konten media sosial seperti Instagran, Facebook, Twitter, Email bisa dijadikan alat untuk melakukan social engineering..
Komentar
Posting Komentar